Selasa, 18 Desember 2007

Melis manis yang tersenyum sapa


Ini mungkin pakaian lebaran, untuk melis rajin-rajin lah belajar, dan jangan lupa bantu mama selalu. Saya adik-adikmu (Ide dan Johan nakal)

Teman akrab johan

Waduh saya lupa lagi namanya, teman akrab dengan johan, dia lah yang selalu menemani johan di saat dia mengalami gangguan psikologis, yaitu saat rambutnya di gunting dengan model
yang menurut dia tidak bagus. perempuan yang ada di dekat Johan ini adalah anak dari keluarga yang tinggal di Lasalimu (Desa Kariajaya).

ADIKKU (Ahmad Johardin)


Berpose di pintu sebelah rumah, dengan gayanya yang khas, sama seperti gaya yang di perankan oleh Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulsel yang baru terpiih pada saat pilkada sulsel tanggal 4 November 2007, kemarin. Johan adalah anak paling bungsu. Jadi dia ini yang sering bertengkar Ide. Dengan tubuhnya yang kuat, dan retorikanya yang lumayan bagus, membuat dia percaya diri untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya. Tapi ada satu hal yang membuat dia mau dan tidak keluar rumah selama beberapa bulan, yaitu pada saat rambutnya d gunting oleh seorang bencong (roni namanya). Rambut yang di gunting dengan gaya tidak pake duran-duran di anggapnya tidak layak jual di luar. Sementara roni mengatakan bahwa rambut yang di potongnya adalah model terbaru keluaran mimpi semalam.
Tapi, dengan begitu (Malu keluar) membuat Johan terawat, yaitu dengan tubuhnya yang semakin berisi, gemuk, putih dan semakin cerdas main komputer.

ADIKKU (Ide Febriyani)

Ide yang sekarang lagi berpelukan sama ani, adalah adik saya yang ke empat. Yang paling dia takuti di rumah hanya Johan (sapaannya BOBOHO). Kalau ide ganggu johan, johan pasti sangat reaktif untuk langsung melakukan gerak melawan, sementara kalau ide lagi diam justru johan datang untuk mengganggu, setelah itu kalau ide marah maka tidak ada jalan lain bagi ide, tetap tuntuk di bawa kekuasaan Johan si penguasa rumah.

Selain di ganggu sama johan dia juga sangat rajin sholat, itupun sholatnya di mesjid. Di bandingkan dengan yang lain, waduh gawat, tidak juga semuanya palingan saya dan dani yang kurang ajar, kaya'nya harus di rubah sifat kami berdua ini.

ADIKKU (Melistiyaningsih)



Melis nama panggilannya, perempuan yang satu ini lain dari yang lain. Anadara yang di lahirkan pada Hari/tanggal : Selasa/ 5/5/1992, punya sikap yang seperti kelaki-lakian. Mungkin lebih cocok untuk perempuan adalah Tomboi, bagaimana tidak teman pergaulannya hampir seimbang baik cowo maupun cewe. Tapi yang tidak habis di pikir adalah dia yang selalu memanggil cowo untuk datang ke rumah. Setelahnya tiba di rumah mulai membicarakan siapa pacarnya ini, kenapa bisa begini dan yang lainnya. Melis.........?melis............!!!

Adikku (Aswal Dani)

Dani adalah adik ke dua saya, seperti juga ani, dani sejak kecil juga sering juga bertengkar dengan saya. Pernah ada kejadian, sewaktu mama memaksa dia untuk gunting rambut karena sudah terlalu panjang untuk umur seperti dia waktu itu. Akhirnya sayapun di paksa oleh mama saya untuk menggunting rambutnya. Apa yang terjadi tiba-tida saya salah mengunting, bukan lagi rambut yang saya gunting tapi sudah telinganya. Dani langsung berteriak dan langsung lari dari arena pengguntingan dan saya pun tidak bisa memberikan komentar apa-apa. Tapi entahlah, saya juga sudah mulai lupa, apakah dia masih sempat saya gunting atau tidak. Ada juga yang sedikit mengharukan, sewaktu saya tanyakan siapa pacarnya? dan dani pun menjawab lewat bahasa sms yang di kirim melalui HP nya yang di beli di Baubau bersama dengan bapak...jawabannya : mau tahu aja.

Sms lain yang saya kirim, dengan bahasa : dani kau laki-laki boleh nakal tapi tidak boleh kurang ajar. Belajar yang rajin, terus karena kau laki-laki, maka sayangilah adikmu dan yang terakhir cintai kedua orang tua kita, jangan membuat mereka kecewa karena tingkah kita. Dani pun dengan sedikit dewasa menjawab : iya ? akan saya rubah sikapku ka...

Adik pertamaku (Hatriyani Hasra)


Lahir Hari/tanggal, Senin/ 8/29/1988, Nama panjangnya Hatriyani Hasra sering di panggil makan , eh salah sering di panggil Ani. Sejak kecil dia anak rumahan, jarang sekali keluar rumah apalagi kalau malam. Selain kebiasaannya membersihkan rumah dia juga paling sering menangis di kamar, bertengkar sama adik-adiknya, walaupun pada akhirnyapun mereka saling maaf-maafan. Apalagi kalau dengan saya, paling jarang bicara, dan kalau saya bicara tidak pernah dengan irama yang lembut, selalunya keras, sampai-sampai diapun kadang jengkel sama saya. Bagaimanapun dia (ani) saya sangat mencintainya.

Senin, 17 Desember 2007

Bapakku dan Nenek yang tinggal sendiri


Bapakku dan nenkku, dengan wajah keceriaan bercampur dengan keseriusan, membingkai suasana keluarga agar selalu terjaga dengan harmonis. Saat ini adalah saat sesudah lebaran fitri tahun 2007. Seperti ibuku, ayahku menjadi taladan dalam tanggung jawab sebagai manusia yang di tuntut untuk selalu berikhtiar. Mencari makna cinta yang sesungguhnya. Kau (bapakku) dan mamaku, menjadi contoh di setiap hariku.

Ibu yang setia

Mataku memerah, mengingat kedurhakaanku, sungguh aku tak kuasa menahan rindu, ingin selalu ku ucapkan maaf di depanmu dan mencium kaki surgamu.

aku dan ibu kandungku

Yang berfoto bersamaku adalah ibu kandungku, perempuan yang telah mengandungku, menjagaku, merawatku, dengan penuh cinta dan kasih. Tak sanggup aku membalasnya cintanya pada semua anak-anaknya terlebih lagi aku yang tumbuh dengan kedewasaan bahwa kelak tak ada alasan untuk tidak membahagiakan ibu dan bapakku.
Aku hanya pernah tak bisa lupa bahwa aku pernah mengecawakan ibu saya, mama maafkan aku yang telah perhah membuatmu bersedih karenaku, aku sangat yakin bahwa mama tak akan rela melihatku terkutuk, walau aku tak pernah mengatakannya di hadapanmu tapi ku berdoa bahwa dalam hatiku mama bisa melihat dan merasakannya bahwa aku meminta maaf padamu, Mama aku mencintaimu !!!

kawin

Dalam acara ini hadir teman-teman dari alumni SMU N 1 Pasarwajo, di antaranya linda, mumum, nunu, fina, agus, rini, nani, untuk yang cewe'nya. Kalau untuk yang cowo' ada raul, roli, alid dan saya sendiri. Trus sapa lagi ya, tolong kasi komentar kalau ada yang kurang dalam tulisan mengenai perkawinan ini.

Minggu, 16 Desember 2007

Syahden, PSIK dan Paramadina


Pada tanggal 30 November 2007, sehari setelah melaksanakan kegiatan Workshop Demokrasi, kami dari pengurus Leppas sekaligus sebagai panitia pelaksana untuk lokal Makassar, mengantar Bang Deni dan Bang Naryo ke bandara Hasanuddin, Jadwal pesawat yang masih terlalu lama di tunggu terpaksa menuntun kami untuk mengajak 2 pemuda tampan yang datang jauh-jauh dari

Rabu, 12 Desember 2007

Main gitar sekedar menghibur

Bertempat di kediaman teman-teman yang sampai hari ini membangun solidaritas yang begitu besar, dalam suasana tengah malam aku duduk di teras rumah itu, sambil memegang gitas dan memetiknya. Suasanan malam itu membuat aku harus tanpa sadar merenungkan kondisiku yang lagi tak mampu aku kontrol, kadang...!!! tapi yang terpenting buatlah hidupmu bahagia.

MEMBACA; buat kita dewasa tentang kata.


MEMBACA; buat kita dewasa tentang kata.

Ya, Nurcholish adalah guru tentang kata-kata yang tidak menusuk, tidak berteriak. Itulah kalimat yang di ucapkan oleh Gunawan Muhamad kepada almarhuma Nurcholis Madjid atau biasa di panggil dengan Cak Nur di selang kepergiannya untuk selamanya , tapi tidak untuk ilmu pengetahuannya yang di tinggalkan di bumi. Pelajaran buat kita bahwa Nurcholis adalah orang biasa, tetapi pada level ilmu pengetahuannya dia tergolong luar biasa. Maka dengan kekuatan pengetahuannya dia di kenang dan di hargai jasanya. Pelajaran yang lain, buat kita generasi muda, di kampus bukan tempat memperlihatkan kekuatan materi (fisik maupun barang-barang mewah), tetapi Ilmu pengetahuan yang harus menjadi standar kita dalam menegur sapah. Maka hargailah siapa saja yang ingin mencari dan membaca sumber-sumber pengetahuan. Dengan memberikan kebebasan sepenuh-penuhnya kepada individu untuk mengupgread dirinya untuk banyak tahu dan menjadi dewasa.

Bukan untuk mengagung-agungkan Cak Nur, tetapi lebih karena penghargaanku terhadap orang asli indonesia yang mampu untuk mentransformasikan gagasan/idenya untuk melakukan pembaharuan di Indonesia. Tak apa kiranya jika kita menyebut Beliau (cak nur) sebagai guru bangsa, sosok yang banyak di kagumi oleh banyak cendekiawaan indonesia. Yang pasti tokoh indonesia selain Cak Nur, tentunya banyak. Hanya saja tokoh yang begitu berani berada di tengah-tengah pusaran arus islam Indonesia yang begitu konservaif dan fanatik terhadap ajarannya, di sudut pandang yang lain Cak Nur justru menawarkan gagasan tentang pembaharuan Islam. Bahwa paradigma Islam Indonesia harus mengalami perubahan.

Mengingat begitu banyak kemudian makna reflektif yang muncul di saat kepergiaan beliau, di mana banyak tokoh-tokoh agama, penulis terkemuka, intelektual indonesia, memberikan rasa duka cita yang mendalam, juga renungan terhadap kondisi bangsa hingga hari ini di nama generasi banyak terkapar dalam perebutan kekuasaan dan saling mengunjuk kekuatan

. Yang muda memang kuat, cuman yang kuat bila tak satu, juga tak menjamin kemenangan. Kalaupun satu dan menang, apalah artinya kemenangan sementara ada banyak orang yang mempertanyakan kemenangan itu. Satu, menang dan bersahabat buat semua itu adalah yang terpenting dalam dunia sosial kita.

Dapat kita lihat kembali apa yang di ucapkan oleh gunawan muhammad di atas bahwa Nurcholish adalah guru tentang kata-kata yang tidak menusuk, tidak berteriak. Untuk mensterilkan kalimat ini, coba kita ingat pata pepatah orang bijak bahwa ”jangan melihat orangnya, tapi lihatlah kata-katanya” karena pada dasarnya semua manusia itu baik sehingga dalam berperilaku manusia di cap sebagai orang kotor, bejat dan lain sebagainya, bila di sentuh pada ruang reflektif akan timbul perasaan untuk saling memaafkan, dan memberikan pesan-pesan atau nasehat yang tidak kalah berkualitas bahasanya dengan orang-orang yang kita tuakan, walau jelmaannya seperti setan sekalipun. Apalagi di kampus kita hanya bisa mengandalkan kekuatan rasionalitas. Kalau bukan itu berarti kita adalah barbar (mengandalkan kekuatan fisik), atau institusi yang memberikan ilmu pengetahuan kedukunan, susahnya dukun; tak ada alat untuk menggugah kerangka berpikirnya. Serba tak bisa di mengerti... serba tak bisa di gugat ancamannya pun tak tahu.......

Sangatlah tidak di harapkan jika kemudian kita terjebak dalam lingkaran dehumanisasi di antara sesama manusia (sebagai pelaku dan korban), yang dalam proses perjalanannya sebenarnya kita berjalan dan belajar untuk dewasa, mengelola emosi dan naluri ke selain manusia guna mengangkat derajad dan potensi kemalaikatan kita.

Jangan kita rusak masa proses pembelajaran menuju kedewasaan yang sempurna pada pikiran-pikiran yang berangkat dari alam pikiran yang tidak baik, karena segala sesuatu yang kotor akan melahirkan pikiran-pikiran kotor (Saling tidak percaya, egois, emosi dan yang lainnya) kemudian menjadi bahasa yang kotor dan di tambah lagi dengan bertemu pada sebuah ruang sosial yang rusak, ruang di mana kita tidak saling bertegur sapa itu kemudian hilang, ruang yang selalu menggugah kesadaran dan kemanusiaan kita sebagai manusia untuk selalu berubah ke arah yang baik.

Aku berpikir, mungkin yang ku tulis ini adalah aku dan memang aku, akhir kalimat; saya harus meminjam lirik lagu Andra ” aku memang salah, aku memang hina........................, maafkanlah untuk semua.

Dengan kerendahan hati, ku tulis agar aku dan sekelilingku mengerti dan dapat kembali bertegur sapa sambil membicarakan persoalan yang ada.

Syahden ; pengendara motor tua

........motornya rusak dan orangnya juga sudah tua.......

Ini bukan opini, bukan esay, bukan puisi, bukan berita, bukan tulisan. Ini hanyalah kertas yang kebetulan berisikan pesan-pesan, tak baik untuk di baca tapi bagus untuk di mengerti. Buanglah kertas ini di tong sampah

Selain pengetahuan, tak ada yang ku andalkan, itupun masih aku pertanyakan

Motor, laptop dan lain sebagainya hanyalah pemberian orang tua, bukan hasil dari usahaku

Akupun tak punya ilmu bela diri, seperti : karare, taek wondo, silat, yudo, atau apakakah namanya? aku tak punya). Ku bela diriku hanya dengan ilmu pengetahuan, jika tak mampu dengan ilmu pengetahuan ”matilah aku..............di makan cacing lah aku” Syahden!! Syahden !! banyak omong lu...”

Di ramsis yang di gusur

Hari ini tanggal 12 November 2007, penghuni ramsis untuk yang gelombang terakhir harus angkat kaki dari kamarnya masing-masing. Kenapa tidak, gedung asrama mahasiswa yang di singkat ramsis hampir telah semua di pugar. Terakhir tinggal blok gedung di mana kamar ini berada. Mahasiswa yang tadinya senang berada di tempat yang santai tanpa ada gangguan sedikitpun, terpaksa dengan tidak rela harus mengangkat barang-barang yang ada di kamarnya untuk di pindahkan ke tempat baru.

INSPIRASIKU


inspirasiku